Categories
my life

04 Agustus

Postingan telat…

04 Agustus 2008 , tepat 2 tahun telah berlalu sejak kaa-kata itu kukirimkan padanya. Menggambarkan bagaimana hatiku senantiasa menyenandungkan namanya. Ah, sudahlah.. Just wanna say, Happy Anniversary, Hunn ..

Sedikit bercerita tentang kami, selama menjalani hubungan ini, total sudah 2 kali kami jadian. Pada 4 Agustus, 16 November dan 27 Desember 😀 . Tapi tampaknya yang pertamalah yang lebih dianggap sebagai official day. 😛

Dalam rangka itu pula, saya bertolak ke Surabaya pada tanggal 30 Juli kemarin untuk sedikit merayakan hari spesoal itu dengan dia. Kenapa tidak tanggal 3 saja? Err.. ada beberapa alasan tertentu mengenai itu. Jadi untuk merayakannya, kami berencana untuk menonton bersama di bioskop, ya, kegiatan yang sudah tak kami lakukan lantaran semenjak pindah ke Malang, saya jarang pergi ke bioskop. Film-nya gak apdet-apdet!!!

Seharian itu, kami berencana untuk menonton 2 film sekaligus. Ya, meski tak sekalap tante itu , saya rasa rencana ini cukup edan juga. Masalahnya, tak ada satupun bioskop di kota Surabaya yang menayangkan kedua film yang ingin kami tonton itu, Wanted & Hancock , bersama-sama. Sehingga kami harus menonton secara estafet di 2 tempat yang berbeda. #:-S

Setelah sempat mengalami hambatan, termasuk kehabisan tiket di detik terakhir saat akan menonton film kedua, sehingga kami harus tergopoh-gopoh pindah ke bioskop lain, hari itu berakhir. Tidak begitu indah, saya rasa, mengingat saya bukan orang yang romantis. Tapi setidaknya, kami kencan!! :D/

Dan sekarang, saya masih punya satu hutang lagi kepada dia. Just wish me luck..

Sekali lagi, hepi aniversary, Hunn.. >:D<

Categories
my life

At All Cost

Berbagai cara akan ditempuh manusia untuk mencapai apa yang diinginkannya. Terlepas baik atau buruk keinginannya itu. Bahkan dia akan melakukan hal yang paling tidak disukainya. At all cost.

Termasuk di dalamnya adalah ibu saya yang tersayang. Beliau rela melakukan apa saja demi membuat anaknya ini mandi :mrgreen: Ya, beberapa hari ini beliau sudah melakukan beberapa cara untuk menyuruh saya mandi, dengan kekerasan, tidak mempan. Dengan cara yang halus (menyuruh baik-baik) pun tidak berhasil. Akhirnya sore tadi beliau menggunakan cara terakhir. Memasakkan air hangat buat saya mandi. Perlu diketahui, beliau sama sekali tidak suka dengan mandi air hangat. “Seperti orang sakit”, begitu katanya. Tapi akhirnya, hal itu dipakainya sebagai jurus pamungkas melawan jurus andalan saya: “Dingin”. Dan jadilah, saya mandi untuk pertama kalinya minggu ini. :mrgreen:

Categories
my life

Fasilitas Itu Penjara

… or vice versa?

Jadi begini, di tempat kerja saya yang baru, berhubung baru saja pindahan (untuk menyambut saya mungkin :mrgreen: ), para petinggi-petinggi itu mendatangkan dan membangun banyak sekali fasilitas guna memanjakan para pegawainya, dengan harapan nantinya mereka akan kembali semangat bekerja dan hasil kerja mereka dapat bertambah.

Fasilitas-fasilitas tersebut antara lain, pembaharuan PC, yang meski hanya ganti monitor jadi LCD, it is still an upgrade, eh? Kemudian ada 3 layar televisi plasma yang ditempel di tembok kantor, 2 di ruang para pegawai, sementara 1 di tempat bos. Ya, timing-nya pas sekali sebab televisi-televisi itu dipasang tepat saat Euro dimulai awal Juni lalu, sehingga manusia kalong seperti saya tidak khawatir ketinggalan informasi soal Euro.

Ada juga fasilitas cafetaria, err… saya tidak tahu gimana enaknya nyebutnya, pokoknya sudah ada ada nasi + lauk di dapur (or pantry?) serta meja makan dengan peralatan makan yang lengkap, serta ada satu set sofa tempat para ahli hisab (ahli hisab rokok alias smoker) melampiaskan nafsunya. Tak tanggung-tanggung, asbak yang disediakan ndak cuma satu, tapi sekitar 10 buah 😯 . Buat apa? Alasannya agar setiap smoker bisa pegang satu asbak sehingga asbak tidak sampai penuh.

Lantas ada satu rak penuh sandal jepit yang dapat digunakan di lingkungan kantor. Memang sejenis, tapi ada berbagai macam ukuran, mulai 36 – 43. Ya, di sini Anda tidak perlu pakai sepatu. Untuk masalah yang merasa ber-KTP dengan kolom agama bertuliskan Islam, telah disediakan musholla yang, yaaaahh… cukup luas lah, di mana tempat wudhunya tersedia sendiri (tidak perlu di toilet / kamar mandi) yang juga dilengkapi banyak handuk kecil sekali pakai (setelah dipakai untuk mengeringkan air wudhu, handuk akan masuk keranjang untuk kemudian dibuang dicuci).

Well, semuanya tampak menyenangkan bukan? Tapi, efek dari semua itu, mau tidak mau para pekerja harus bisa mengimbangi dengan mematuhi segala aturan serta dituntut untuk bekerja lebih baik. Hmmm, ya ya ya, memang begitu sebaiknya. Tapi saya agak “bosen” juga mendengar pak bos beberapa kali berteriak “Tolong sandal & sepatu yang belum masuk di rak, silahkan dimasukkan” atau “Bagi para perokok, silahkan pegang asbak tiap orang satu. Saya tidak mau lihat ada puntung atau abu rokok di taman” atau “Yang selesai minum di meja makan, tolong dikembalikan ke dapur”.

Oke-oke, itu memang contoh atasan yang baik, yang menegur bawahannya bila ada yang tidak mematuhi aturan. But ummm.. tidakkah itu terlalu berlebihan? Atau saya saja yang terlalu rule-breaker? Kalo soal kerjaan, datang terlambat misalnya (yang untungnya sudah jarang saya alami), bolehlah. Tapi kalo soal itu?

Kalau melakukan sebuah aktivitas di luar pekerjaan, makan atau ngobrol saat istirahat misalnya, jadi agak kurang nyaman, soalnya harus begini, mesti begitu. Tapi untungnya, bagi pekerja kalong macam saya, pada saat malam hari pak bos sudah tiada (pulang ke rumah maksudnya), sehingga yaaa… ada sedikit kebebasan lah.. 😛


Hmmm… tampaknya memang saya yang terlalu “ugal-ugalan” :mrgreen:

Categories
lingkungan my life social

Home Shit Home

Tak terasa sudah sebulan saya kembali pulang ke tanah kelahiran saya. Kembali bergumul dengan hawa dinginnya yang membuat saya kembali jarang mandi, kabut di pagi harinya dan segala kehidupan rural-nya. Ah, ya.. saya seperti kembali ke jaman saya muda kecil dulu. Dimana hidup dimulai dengan gedoran mama tercinta di pintu kamar, kucuran air dingin yang menusuk ke dalam tulang, membuyarkan sisa mimpi yang bergelayut di ujung pelipis mata, dan berangkat ke masjid kala subuh sembari gemetaran menahan dingin. makanya saya jarang mandi.. *ngeyel

Ada setitik rindu pada tanah yang saya tinggalkan di ujung sana. Bagaimanapun, di sanalah saya memulai sebuah episode baru kehidupan saya sebagai pribadi independen yang sudah tidak lagi numpang makan dan tidur di rumah orang yang dulu melahirkan saya. Serta di sanalah saya mulai mengenal dunia blog yang laknat ini.

Tapi ada satu hal yang saya kecewakan dari tempat ini. Kota kecil ini menggeliat dan membengkak, mencoba menjadi tempat yang saya tinggalkan dulu. Ya ya, perkembangan jaman, modernisasi segala sesuatunya itu. Pohon-pohon besar di kedua tepi jalan, yang ujung dahannya saling berkait membentuk terowongan hijau, yang memberi sedikit angin segar dan lindungan dari matahari bagi pemakai jalan kala melintasinya itu, sudah tiada. Diganti batang-batang besi dan beton yang ditanam menghujam tanah dengan biadab dengan nama “kemajuan”. Lapangan rumput dan sawah tempat berbagai makhluk hidup mencari kehidupan, kini sudah ditumbuhi tanaman-tanaman yang bewarna-warni, namun keras dan sama sekali tak sejuk, bernama RUKO!

Ahaha, ya, benar kata seorang teman, kota ini memang sudah selayaknya mendapat gelar baru setelah Makobu (Malang Kota Bunga), yaitu Makoko (Malang Kota Ruko) ;)) Entah apa yang dipikirkan orang-orang di balai kota sana. Tampaknya sih, semakin bingung mengurusi pilkada yang makin dekat. Ya, ya, mereka mungkin sama sekali tidak pernah merasakan kehidupan jelata seperti saya, di mana alam-lah yang menjadi teman bermain masa kecilnya. Mungkin mereka selalu hidup dengan gaya metropolis dan segala ke-perlente-annya, sehingga mereka berusaha menyulap tempat ini seperti kota-kota impian mereka.

Ah, sudahlah, saya ndak punya hak untuk menyalahkan pemerintah. Sebab saya tidak ikut andil dan tidak akan pernah, mungkin memberi kesempatan pada orang-orang itu duduk di pusat pemerintahan. Saya hanya curhat soal kerinduan saya pada sejuknya masa kecil saya dulu. Jangan sampai saya merasa seperti tamu di rumah saya sendiri, di mana saya tidak akan tahu bedanya tempat ini dengan neraka di ujung sana.

Baiklah, saya mau bergumul dengan udara dingin lagi biar ada alasan untuk tidak mandi, sekedar memecah kantuk yang mulai semakin berat ini.

Categories
my life off topic

A Foggy Morning

Pagi ini Malang berkabut..
Dingin..
Ah, biarlah.. Aku memang rindu kabut..
Setelah lama menghirup gumpalan asap di sana..
Ah, kabut..
Sengajakah engkau mewakili pikiranku?*


*cuplikan lagu Menjaring Matahari karya Ebiet G. Ade

Categories
my life

See you later, Mr. J

Hoh..
Tak terasa sudah 10 bulan saya lalui di tanah gersang ini…
Mengadu nasib di negeri orang…
Dengan mimpi setinggi ubun-ubun Tuhan di Kahyangan..
Tapi ternyata..
Saya hanya membuang waktu saya saja di sini..

Entah apa yang salah dengan diri saya..
Semua seolah sempurna awalnya..
Tapi ternyata..
Fatamorgana..

Ah, tampaknya saya memang salah..
Terlalu nekat berlayar dengan gethek tambal sulam..
Mungkin sudah saatnya saya berbalik arah..
Kembali ke pantai dan membangun kapal yang lebih kokoh..

Biarlah mereka melihat saya seolah pecundang yang kabur dari perang..
Setidaknya saya telah mencoba dan belajar satu hal..
Bahwa saya belum siap..

Baiklah..
Kini biarkan aku pulang..
Memeluk ibuku tersayang..
Yang menyambutku dengan tangan terbentang..
Malang oh Malang..
Aku datang..


Terima kasih kepada semua bloger yang pernah kopdar dengan saya selama di Jakarta, khususnya tante cK & sista, tukangsusu, suprie, om didut & sista, Sri Sultan dan Permaisurinya serta Om Iqbalibul yang datang di acara kopdar farewell kemarin.. Tak lupa juga Om Edy meski ga dateng kemaren.. Saya merasa sangat terhormat bisa bertemu dengan Anda-Anda semua.. Maafkan saya bila saya yang Anda temui ternyata sangat membosankan.. Meski saya memang tampan

Mungkin kelak jika karma kita kembali bersinggungan, kita akan kembali bersua.. Dan saya harap Anda masih berkenan untuk itu..

Terima kasih..
Sampai jumpa..

Categories
my life

Glassesless

Sigh…

Di pagi buta di saat harusnya menjadi awal kebahagiaan saya (soalnya libur, bisa bermalas-malasan 😛 ), saya menjumpai kenyataan pahit bahwa saya kehilangan harta saya yang paling berharga. Separuh nyawa saya. Hidup dan mati saya *halah…

Saya kehilangan kacamata saya!! :((

Memang sih, saya masih terlihat tampan menawan meski tanpa kacamata ituh B-) , tapi saya jadi tak berdaya tanpanya. Tiap detil dunia mengabur. Saya jadi setengah buta!! :((

Mau nonton tipi susah, apalagi pas nonton film yang dari luar, jadinya harus listening comprehension, lha wong subtitle-nya ndak kelihatan… Iya kalo nonton shit-netron, baru baca judulnya yang gede-gede itu saja saya sudah bisa menebak jalan ceritanya… Mau maen komputer & nge-game juga susah, musti nyipit-nyipit gitu de.. 😦

Apalagi pas harus nyegat bus pas mau berangkat kopdar. Buset, saya sampe salah naek bus, ndak kelihatan soale nomer trayeknya :(( . Lha baru nyadar pas uda setengah jalan.. :(( Pas sampe juga, bingung nyari para peserta kopdarnya.. Lha pada ndak kelihatan hare ituh muka-muka mesum para bloger ituh. Untung sayah ketemu bung tukangsusu, yang ternyata juga bingung nyari peserta laen yang ternyata belum pada dateng.. 😛

Ah siaul!!! ~X(

Hai kalian manusia bermata normal, bersyukurlah kalian!!! Jangan sampai mata kalian kucungkil sebagai pengganti mataku!!!
________

*weleh, ternyata saya curhat 😛

Categories
my life

Entah Judulnya Apa, Ceritanya Banyak sih, Ndak Cuma Satu. Maunya sih "Untitled" gitu, Tapi Dulu Saya sudah Pernah Pake.. Ya sudah, Gitu Sahaja Judulnya.. Jadi Judul Terpanjangkah? Entahlah.. Kalau Iya Kasih Tau Saya yah.. Terima Kasih…

WARNING: Postingan ini akan sangat panjang.. (layaknya judulnya 😛 ) Bagi Anda yang tidak punya waktu luang tapi ingin berkomentar, silakan klik di sini, Anda akan langsung menuju form komentar. Bagi yang minta tuker link, di shoutbox saja. Dan berdoalah (kalau perlu sampe nangis darah) saya akan mengabulkannya. >:) Oh ya, postingan ini mengandung unsur curhat yang sangat banyak. Jika Anda alergi, silakan tutup sahaja windows-nya. Owkey? 😉

Categories
my life

I Miss My Family…

Saat tengah nglihat-lihat file di HP, ternyata saya menemukan sebuah video di sana. 3gp, tapi bukan BF. Saya heran, perasaan saya ndak pernah nyimpen video. Pas saya buka, ternyata…..

Video itu diambil adik saya ketika saya pulang bulan Desember kemarin..

Hiks, saya jadi inget keluarga saya..
Saya kangen mereka.. 😦

Happy V-Day, Ma, Pa, sist…
I miss you all…

Categories
my life

Hari Hujan

Akhir-akhir ini malam datang lebih cepat
Ya, mendung-mendung itu menelan senja bulat-bulat

Gelap

Memang tak sepekat malam
Tapi cukup untuk membuat semuanya kelam
Temaram
Gelisah mencari teduh tenteram

Dan air pun runtuh menghujam
Segalanya serba mencekam
Tenggelam
Ya, semua takut terbenam

Hitam
Legam
Ah, sudahlah diam!!
Dasar mendung jahanam!!


Posting sambil menyeruput teh hangat serta menggigil kedinginan gara-gara kehujanan pas berangkat ngantor