Categories
internet tips

Open IE-only site using Firefox

Beberapa situs penting di internet, seperti layanan internet banking, memerlukan Internet Explorer agar bisa dibuka. KlikBCA misalnya. Tapi situs yang satu ini masih agak mending. Bila Anda memaksa membuka dengan browser lain, situs tersebut akan tetap terbuka, meski ada beberapa fungsi tambahan yang tidak bisa berjalan baik seperti di IE. Bank Mega yang parah. Jika Anda membuka dengan browser lain, situs ini akan menampilkan pengumuman yang berbunyi “This site can only be opened using IE bla bla bla bla”. Sangat merepotkan memang, apalagi bagi Anda para pengguna Linux.

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi hal ini:

1. Menginstall OS Microsoft Windows di komputer Anda, baik diinstal secara langsung ke Hard Disk (dual boot) atau diinstal ke Linux Anda dengan software virtual machine seperti VMWare atau VirtualBox. Ini cara yang paling merepotkan memang. Selain lebih susah, mahal (jika menggunakan lisensi asli), juga boros space hard disk.

2. Menginstall program IEs for Linux, yaitu sebuah program yang mengemulasikan IE di Linux Anda. Dengan program ini seolah-olah Anda mempunyai browser IE di Linux, sehingga Anda bisa membuka situs-situs tersebut. Cara ini lebih mudah, tapi masih ada cara yang jauh lebih mudah lagi.

3. Menggunakan Firefox. Caranya? Anda harus menginstall sebuah add-on khusus bernama User Agent Switcher, yang bisa Anda download di sini. Add-on ini berguna untuk menyamarkan Firefox Anda, sehingga ketika Anda mengakses situs-situs tersebut, situs tersebut akan mengira bahwa Anda menggunakan IE. Untuk menggunakannya, setelah menginstall dan merestart Firefox Anda, klik Tools -> User Agent Switcher -> Internet Explorer. Lakukan sebelum Anda mengakses situs tersebut. Dan jangan lupa untuk mengembalikan ke default setelah Anda selesai.

Happy browsing.. 🙂

Categories
internet

Google Chrome sang Istri Muda

Hari Rabu (03/09) dini hari, saya membaca postingan tentang anak baru Ibu Google, yang berwujud browser bernama Chrome. Karena saya kadang-kadang menjadi penyembah Tuhan Google, saya pun tertarik untuk mencoba.

Mulailah saya cari tentang Chrome. Hasilnya, halaman download, http://gears.google.com/chrome/ pun muncul. Err.. tapi kok di posisi ketiga hasil pencarian ya? Di atasnya ada postingan di official blog Google tentang Chrome serta komik penjelasan mengenai Chrome. Bukankah seharusnya ada di peringkat pertama?

Benar saja, saat saya klik halaman download tersebut, saya malah dialihkan ke default page Google. Saya tunggu beberapa saat, sambil kembali nge-plurk, akhirnya halaman tersebut dapat diakses. Sayangnya, proses download tak kunjung dimulai setelah saya menyetujui EULA. Akhirnya dengan sedikit keisengan, saya menemukan bahwa URL file installer tersebut adalah di http://dl.google.com/update2/installers/ChromeSetup.exe. Langsung saja saya rambah url tersebut. Benar saja, Firefox saya langsung mengunduh file bernama ChromeInstaller.exe. Tapi anehnya, setelah selesai dan saya jalankan, tak ada tanda-tanda installer tersebut bekerja.

Sadar ada yang salah, saya coba untuk melakukan pencarian lagi. Dan ternyata halaman downloadnya sudah diganti menjadi http://google.com/chrome/. Hanya dalam beberapa menit, halaman tersebut telah menduduki peringkat pertama pencarian. 😯

Akhirnya saya mengunduh lagi installer tersebut. Dan ternyata, instalasinya masih melakukan proses pengunduhan lagi dari Google, itulah kenapa installernya sangat kecil, hanya sekitar 474,7 kB.

Dan setelah diinstal, yah, boleh jadi saya memang akan jadi berselingkuh dengannya, melanggar apa yang saya ucapkan sebelumnya. Tampilannya cukup simpel dan bersih. Tanpa ada bar-bar yang tidak perlu semacam title bar atau toolbar.

Kelebihan dari Chrome ini sendiri, sesuai yang saya baca di komiknya, adalah multi-proccessing-nya, di mana setiap tab akan memiliki sebuah blok memori tersendiri untuk melakukan pemrosesan. Sehingga ketika salah satu tab down, maka hanya tab itu yang akan ditutup, bukan seluruh aplikasi. Tidak seperti “traditional browser” yang masih multi-thread, yang rawan crash bila salah satu tab down. Itulah kenapa kini address bar, atau yang mereka sebut omnibar, masuk ke dalam area tab.

Selain itu ada beberapa macam keunggulan lain macam incognito, yaitu secure mode yang memungkinkan data-data yang kita pakai selama browsing tidak akan disimpan di komputer.

Google Chrome ini sendiri dibangun dari beberapa project open-source lain, seperti Webkit, yang juga digunakan untuk membangun Safari, (itulah kenapa saat mengunjungi beberapa blog, browser ini dikenali sebagai Safari), V8 technology untuk pemrosesan Javascript.

Ah, untuk penjelasan lebih lanjut silakan baca komiknya atau di Wikipedia saja. Yang jelas dari pengamatan pribadi, browser ini memang sedikit lebih cepat me-render halaman web. Dan saya suka itu. Browser ini juga punya element inspector, seperti kegunaan add-on Firebug di Firefox. Great!

Dan jadilah, saya pun berselingkuh dengan “istri” muda saya ini. 😆

Update:

Ternyata saat saya pakai untuk upload foto di flickr, javascript uploadernya tidak bisa berjalan Ternyata jalan, hanya waktunya sedikit lama bila memilih banyak file

Categories
internet

Adbrite Makes Firefox Crashed?

Some days ago, I’ve just joined with AdBrite to get some bucks from internet. After the script was installed, suddenly my Firefox Portable crashed and needs to be closed when I accessed this blog homepage. Sigh, at the moment, I didn’t realize that the cause is the AdBrite script. But after it crashed several times, I started suspecting it.

Recently I get more facts for my idea about that script. When I accessed another blog, http://diary.satchdesign.com/, which also has AdBrite script installed, the browser crashed again. Oh my..

Because of that, I didn’t use my Firefox Portable, which is using original Firefox version 3.0.1, to access those blogs. I had to go back to my old habit for using Flock 1.2.5, which is using Firefox 2.0.0.16.

I’ve tried to Google about that, but I don’t find any similar case. So I try to find it by myself. Hmm, after some “experiments” I found that one of the add-ons, AVG Safe Search 8.0, is the problem. It’s not installed on my Portable FF, but on the original Firefox on the PC I use for working.

After the add-on is disabled and the browser restarted, it never crashed again. But err… I found this problem only occurs on my PC. Why? I don’t know… 😀

Categories
internet

Trying The Folks: Flock

Setelah membaca postingan simbok yang ini, saya jadi kepengen nyobain Flock, yang katanya dibikin pake teknologi Mozilla itu. Setelah saya unduh di websitenya dan saya install. Woh.. Bener-bener rasa Firefox!!

So, what is the difference? Just at the appearance?

Dan saya pun mulai menggerayangi browser itu… Hmm, lumayan, seperti yang ditulis simbok, ternyata Blog Editornya bekerja dengan baik. Tapi itu ketika saya coba di akun (?) saya yang di blogspot (oh, yes, I have). Ketika saya coba di blog saya yang pake hostingan sendiri, entah kenapa kok error terus. Katanya ndak isa login pake username sama password yang saya isi. Lha dalah??

Kemudian saya coba juga Feed Sidebarnya… Hmm, lumayan juga ini, ndak perlu pake Google Reader buat baca feed. Sayangnya… lantaran PC yang saya pakai di kantor ini di-Beku-Dalam-kan, setiap saya restart, feed-feed yang sudah saya add jadi hilang semua. Aneh, padahal folder instalasi sudah saya alihkan ke drive yang tidak di-Beku-Dalam-kan, tapi kok tetep ilang? Ada yang bisa bantu?

Jadi kesimpulannya, saya memang belum mencoba seluruh fitur yang ditawarkan Flock. Tapi dari dua fitur di atas yang telah saya pakai, sebenarnya juga bisa saya lakukan di Firefox, alias mbikin Firefox rasa Flock. Ya, cari aja addon-nya. Kalau mau blog editor, ada ScribeFire. Kalau mau feed reader, ada NewsFox (serta banyak yang lain-lain). Meski begitu, saya seneng pake browser ini, entah kenapa…