
Novel ini bercerita tentang Attilius, seorang aquarius (ahli air) muda yang menemukan kejanggalan di kanal air terbesar dan terpanjang di dunia, Aqua Augusta. Kanal yang melewati banyak kota di sepanjang pesisir Campania, Italia ini menunjukkan tanda-tanda penyusutan debit air. Air yang mengalir pun terkadang bercampur belerang yang dapat meracuni tubuh. Penasaran, diapun menyusuri tiap kota yang dilewati Augusta untuk menemukan letak kesalahan. Sampai akhirnya ia tiba di Pompeii, kota besar tempat Ampliatus sang mantan budak berkuasa. Menyaksikan semua tingkah laku bejat para penduduk Pompeii, Attilius segera mengetahui bahwa kota itu akan segera dihancurkan oleh gunung Vesuvius yang sudah lama dikira telah mati. Ia pun berusaha menyelamatkan penduduk di sana dan terutama kekasihnya, Corelia.
Membaca buku ini terasa seperti membaca buku sejarah, ilmu teknik, geologi dan roman sekaligus. Seperti yang diceritakan di sinopsisnya, Robert Harris berusaha membangun kembali kota Pompeii di detik-detik terakhir sebelum kota itu hancur ditelan letusan gunung Vesuvius di tahun 79 Masehi. Melalui 4 orang tokoh, Robert bercerita hampir tentang semua aspek berbeda. Dari seorang aquarius Attilius, ia bercerita tentang bagaimana majunya peradaban kekaisaran Romawi kala itu. Melalui Ampliatus dan putrinya, Corelia, Robert menggambarkan keadaan sosial, yang bisa dibilang sudah hampir bobrok, yang terjadi kala itu. Sementara Pliny, seorang ilmuwan nyata, lebih banyak bercerita tentang sejarah.
Novel ini cukup bagus kok, cerita-nya tertata dengan rapi, meski sempat pusing juga membaca tentang ilmu-ilmu teknik. Tapi bagi saya yang paling menarik justru cerita tentang manajemen air di zaman itu. Kekaisaran Romawi memiliki kanal-kanal raksasa yang berfungsi mengalirkan air dari sumber di gunung ke kota-kota besarnya. Hal ini membuat Kaisar memiliki hak penuh atas air. Tidak seperti kita saat ini, air kala itu adalah barang mewah yang tidak bisa dimiliki semua orang. Oleh karena itu, di kota-kota Romawi, sebagian besar rumah tidak mempunyai kamar mandi sendiri. Penduduk kota mandi bergantian di sebuah kamar mandi umum yang disediakan oleh pemerintah. Air untuk kebutuhan sehari-hari juga diambil dari air mancur umum yang tersebar di penjuru kota. Penggunaan fasilitas air ini diawasi oleh tentara yang ada di kota itu. Hanya orang-orang kaya yang mampu membayar pajak air dan memiliki kemewahan air di rumahnya, seperti kamar mandi, kolam renang atau sauna.
Untuk mengelola semua kanal di seluruh penjuru Kekaisaran, sang Kaisar menunjuk seorang Curator Aquarum yang membawahi banyak aquarius yang ditempatkan di setiap kanal. Nah, aquarius-aquarius inilah yang bertanggung-jawab atas semua aspek operasi kanal.
Sistem inilah yang saya kira menarik, bagaimana sang Kaisar mampu mengontrol semua penggunaan air di seluruh Romawi. Saking bagusnya sistem manajemen air ini, konon kota Roma kala itu mampu menyediakan air 5 kali lebih banyak daripada yang bisa dilakukan kota New York di tahun 1985. Kalau sistem ini diaplikasikan di Indonesia saat ini, kira-kira bagaimana ya?
Oh ya, ada satu fakta mengerikan yang baru saya ketahui dari buku ini. Zaman itu, jika ada bayi yang terlahir sungsang (kaki di bawah), maka sang suami harus memilih salah satu: anaknya atau istrinya. Jika ia memilih anaknya, maka perut sang istri akan dirobek menggunakan sebuah gunting besar mirip gunting tanaman. Jika ia memilih istrinya, maka kaki sang anak yang sudah keluar sebagian akan dipotong dengan gunting yang sama, kemudian sisa-sisa tubuhnya yang masih di dalam kandungan akan dikeluarkan menggunakan semacam pengait besar.
*) gambar dari wikipedia
37 replies on “Pompeii – Robert Harris”
fakta terakhirnya serem amat 😦
LikeLike
aaaaaaa….serem terakhirnyaa 😐
LikeLike
itu endingnya 😐
LikeLike
Aaah…saya blm baca. Tapi apa iya saya mau baca kl akhirnya serem gitu. 😦
LikeLike
kalo dibuat pelemnya rasanya lebih seru ya.. *males baca novel*
LikeLike
GREAT idea! awesome!
LikeLike
novel impor yah? wah, sudah jarang sekali baca novel impor. hehe.
LikeLike
sepertinya keren… *selera bacaan mu keren2 zieb* pinjem donk… 😀
LikeLike
aih, keren banget nih buku…aku suka baca2 yang fakta begini..coba pinjemin ke saya dulu zieb *dikeplak*
LikeLike
keren …. tapi endingnya serem, coba ah besok cari bukunya
LikeLike
yaks, ngeri..
*skip baca novel ini*
LikeLike
cuma lirak-lirik aja kalau ketemu buku ini, besok-besok ngga cuma ngelirik ahhhh
nice review, zieebbb
LikeLike
pinjem!!
LikeLike
Ttks Mr.Nazieb, kreasi anda luar biasa, semoga dg bertambahnya umur, and semakin sukses,anda patut menjadi contoh anak muda. sekali lagi selamat atas suksesnya themes smells like facebook.
LikeLike
Computer /nm./: a device designed to speed and automate errors.
LikeLike
bagus juga nih kelihatannya. beli dimana ya novelnya???
LikeLike
Gilaaaaaaa
serem banget sih.. masa suruh milih antara istri ato anaknya? 😐
LikeLike
Bos…maaf OOT…aku lagi coba theme ini…bagus…di blog http://www.ephak.com tapi kenapa masih banyak errornya yah?? Bisa bantu bos??
LikeLike
Ralat..maaf..ternyata kesalahan ada dipihak saya..skrg sudah running well…uhmm..mo minta ijin saja ngedit dikit footer…biar windowsnya nggak ketutup..link nya tak buat open in new window yah boss… thx before..and great job…
LikeLike
it, s good
LikeLike
kelihatannya bagus ya???
belum baca ni…
jadi ingin baca ni.. 🙂
LikeLike
terakhirnya serem..pake gunting lagi..hiiiiii
LikeLike
kayanya bagus ne novelnya.,,,harus dibaca ne..
LikeLike
serem banget fakta akhirnya gan….
LikeLike
buset serem amat ya itu masa harus pilih salah satu….
ga enak banget dua2nya…..
LikeLike
mantap komandan… 🙂
LikeLike
I do love the manner in which you have presented this specificissue plus it does provide me some fodder for thought. However, coming from what precisely I have seen, I just hope when the actual feed-back stack on that people today keep on issue and in no way start on a tirade associated with the news du jour. All the same, thank you for this excellent piece and while I can not really go along with this in totality, I respect your point of view.
LikeLike
serem banget.. masa suruh milih antara istri ato anaknya? 😐
LikeLike
hm.. jadi pengen baca novel ini yang versi full nih. terimakasih.
LikeLike
cerita yang menarik. jempol deh
LikeLike
dia harus mempelajari pengendali air seperti ang
LikeLike
thanks gan for share, keep share
LikeLike
buku ny keren
LikeLike
udh kepingin beli buku ini kemarin tapi agak ragu juga
udh ga ragu setelah baca artikel ini thankss banget
LikeLike
ternyata berbeda dengan filmnya…. setelah membaca ulasannya.. jadi pengen beli, tapi udah kesmua tko buku blom dpat juga. gmn cr mendptknnya ya
LikeLike
Seperti yang diceritakan di sinopsisnya, Robert Harris berusaha membangun kembali kota Pompeii di detik-detik terakhir sebelum kota itu hancur ditelan letusan gunung Vesuvius di tahun 79 Masehi.
pempek candy online
LikeLike
ih serem banget 😥
LikeLike