Man of Steel, film garapan Zack Snyder ini menceritakan kembali tentang asal usul kedatangan sang manusia super ke bumi. Dimulai di planet Krypton yang tengah menunggu kehancuran, film ini bercerita tentang Jor-El (Russel Crowe), ayah kandung Superman melawan pemberontakan General Zod (Michael Shannon) yang ingin membangun Krypton baru dengan kaum-kaum yang ia pilih sendiri.
Inti ceritanya tetap sesuai dengan kisah asal muasal Superman yang biasa kita dengar, bagaimana Jor-El kemudian mengirimkan anaknya Kal-El yang baru lahir menuju bumi agar selamat dari kehancuran planet. Ironisnya, Zod justru ikut selamat karena sebelum planet Krypton meledak ia dan kroni-kroninya malah dikirim ke penjara luar angkasa. Bedanya dari cerita umumnya, kali ini Jor-El mengirim sebuah “Codex” yang merupakan benda pusaka Krypton bersama Kal.
Film kemudian menuju ke 30 tahun ke depan, di mana Clark Kent (Henry Cavill), nama bumi Kal-El yang telah dewasa menjalani hidup berpindah-pindah dan menggunakan nama samaran. Mulai dari menjadi kru di kapal nelayan, penjaga bar sampai ikut tim penelitian di Kutub Utara. Ia berhasil menemukan pesawat angkasa dan belajar tentang asal usul serta kekuatannya dari bayangan kesadaran Jor El, tapi dalam perjalanannya ia harus menyelamatkan nyawa sang reporter cantik Lois Lane yang justru ingin tahu tentang kehidupan sang penyelamatnya dan kekuatan supernya.
Saat akhirnya ia berhasil membujuk Lois agar mau merahasiakan identitasnya, masalah yang besar terjadi. General Zod datang ke Bumi dan meminta Kal-El menyerahkan diri atau ia akan menghancurkan bumi. Untuk mencegah terjadinya kehancuran, Kal-El pun bersedia ditangkap ke kapal induk Zod. Tapi seperti penjahat pada umumnya Zod tetap meluncurkan serangan ke Bumi untuk mencapai tujuannya mengubah Bumi menjadi Krypton baru.
Masalahnya ia masih harus menemukan Codex yang hanya Kal-El yang tahu tempatnya. Codex ini ternyata semacam catatan DNA dari seluruh ras Kyrpton yang akan dilahirkan pada saat sebelum planet itu meledak. Zod membutuhkannya untuk melahirkan manusia-manusia Krypton baru sebagai anak buahnya.
—
Banyak orang menilai film ini merupakan versi “The Dark Knight” dari seri film Superman. Ya, Superman di film ini memang dirasa “gelap” dan serius, sama halnya dengan Batman dalam trilogi The Dark Knight garapan Christopher Nolan. Apalagi Nolan juga ikut menjadi produser Man of Steel ini. Formula yang dipakai Snyder juga terasa sama dengan yang dipakai Nolan di Batman Begins (film reboot versi Batman).
Tapi bagi saya terlalu naif kalau bilang bahwa film ini adalah hasil karya Nolan. Tidak seperti film-film Batman Nolan yang berkarakter kuat, Man of Steel sedikit mengingatkan pada film Snyder lain macam 300 atau Sucker Punch yang punya konflik lebih sederhana dan lebih fokus kepada aksi sang protagonis.
The Casts
Henry Cavill memainkan Clark Kent dengan sangat bagus. Terlalu dini untuk mengatakan ia terlalu kaku dan serius tidak seperti tokoh Clark di komik yang lugu dan lucu. Di film pertama ini Clark belum menjadi reporter di Daily Planet dan masih dalam fase pencarian jati diri, jadi saya rasa ia cocok mendapat karakteristik yang lebih serius.
Satu hal yang saya sukai adalah bagaimana film ini bercerita tentang masa kecil Clark di mana ia mengalami kesulitan dalam mengendalikan kekuatannya dan menjadi terkucilkan dari teman-temannya. Dan Kevin Costner bermain sangat bagus sebagai Jonathan Kent, ayah angkat Clark yang membimbingnya menghadapi dunia yang berbeda dari dirinya.
Amy Adams sebagai Lois Lane juga bermain dengan baik. Ia berhasil memunculkan sosok Lois yang keras kepala dan berkemauan keras. Hanya saja saya kurang mendapatkan chemistry antara Lois dan Clark, mungkin karena mereka masih di awal hubungan.
Dan saya rasa Russel Crowe sangat cocok mendapat peran sebagai Jor-El. Karismanya sesuai dengan karakter Jor yang bijak. Saat ia memberi nasehat kepada Kal-El sangat terasa wibawa seorang ayah yang sangat menyayangi anaknya.
Hanya saja saya agak kurang sreg dengan karakter General Zod yang dibawakan Michael Shannon. Terlalu meledak-ledak saya rasa. Bukan berarti akting Shannon buruk, tapi saya kira antagonis di Man of Steel terlalu “berat” untuk sebuah film reboot. Mungkin akan lebih baik kalau Zod dibuat lebih dingin seperti versi jadulnya.
Pros and Cons
Zack Snyder mengambil langkah yang bagus dengan menampilkan sekilas tentang planet Krypton dan peradabannya. Tapi saya rasa ia terlalu jauh dengan memberikan konsep tentang Codex, agak kurang penting meski saya menangkap sedikit sindiran terhadap masyarakat yang mengekang perkembangan anak dalam konsep ini.
Saya juga menghargai bagaimana Snyder dan sang penulis naskah David S Goyer yang berusaha melogikakan unsur-unsur komikal Superman. Lambang “S” yang dipakai Superman ternyata bukan singkatan dari namanya. Itu adalah lambang keluarga El di Krypton yang berarti harapan. Jor-El juga mengenakan lambang ini di pakaian perangnya. General Zod juga memiliki lambang yang serupa tapi dengan huruf yang berbeda sesuai nama keluarganya.
Kryptonite yang merupakan kelemahan utama Superman juga coba dijelaskan dengan masuk akal. Di sini dikisahkan bahwa kekuatan Superman berasal dari gravitasi bumi yang lemah, matahari Bumi yang masih penuh energi dan udara bumi yang masih “bersih”. Maka ketika ia dipaparkan terhadap zat yang berasal dari planetnya, ia akan kehilangan kekuatan itu. Tapi bukannya menjadi lemah dan tak berdaya, ia hanya akan menjadi seperti halnya manusia di bumi.
Dan memang film ini terasa agak “gelap”. Saya kaget ketika Jonathan Kent menasehati Clark agar menyembunyikan kekuatannya setelah ia menyelamatkan teman-temannya yang tenggelam saat bus mereka jatuh ke sungai. Clark bertanya, “What should I do? Watch them die?” Jonathan menjawab “Maybe”. What? Terlalu berlebihan saya rasa.
Lalu pertarungan epik antara Superman dengan Zod. Wow, keren. Layaknya menonton kartun mereka berdua seolah tidak peduli sambil menghancurkan gedung-gedung di sekitarnya. Tapi lagi-lagi saya rasa agak terlalu panjang dan endingnya juga terlalu… berlebihan. Entahlah.
Verdict
Garapan Zack Snyder ini adalah sebuah reboot yang bagus. Semua aktornya bermain dengan sangat bagus. Flashback tentang masa lalu Superman memberi gambaran mengenai asal mula sang super hero. Visual efek pertarungan Superman juga sangat epik, meski sebaiknya dipersingkat agar penonton tidak jenuh.
Meski begitu film ini terasa terlalu serius dan gelap. Mungkin ingin mencoba formula seperti saat Nolan me-reboot seri Batman, tapi bahkan Batman Begins pun punya lebih banyak sisi humor.
Penilaian saya, sebagai reboot Man of Steel tidak sekeren Batman Begins, tapi ia memberi pondasi yang layak untuk sekuel berikutnya. Kira-kira siapa yang akan memainkan Lex Luthor sang musuh bebuyutan Superman?
453 replies on “Man of Steel Review”
Seriusan pengen nontoooonnn.. 😥 Belum sempet
LikeLike
Thanks Sob untuk Review’a
LikeLike
Terimakasih informasinya
LikeLike
terima kasih om udah mau share…
beginilah indahnya berbagi 🙂
LikeLike
Terimakasih , saya sangat menikmati postingan nya !!!
LikeLike
kunjungan pagi gans semoga suskses ya
LikeLike
nice ,, infonya
LikeLike
mengingatkan masa kecil,,ada filmnya yg baru ngga nich
LikeLike
Keren abis nih. Pengen nonton.
LikeLike
Makasih reviewnya, kayanya keren nih filmnya.
LikeLike
superman kali ini kurang ganteng dibanding yang lalu-lalu..
LikeLike
Review yg sangat lengkap dan tepat pada sasaran…. Kalau saya lebih suka jika jendral Zod di ganti dengan Lex Luthor…
terima kasih
LikeLike
artiekel yg bagus moga bermanfaat bg yg lain..
LikeLike
artikelnya sangat bermanfaat juga nih , bisa nambah ilmu saya , makasih gan buat infonya
LikeLike
kayaknya ini film ga bakal nyesel klo nonton 🙂
LikeLike
pengen nonton deh
LikeLike
Aww, Keren banget nih film .
berbeda dengan yang dulu” nya . tapi juga tetep keren ,
jempol buat produksi filmnya
LikeLike
pengen nontoooooon………..
LikeLike
gak sabar pgn liat segeraa
LikeLike
wah nama depan aktornya serupa dengan saya, hahahaha 🙂
LikeLike
Wah bagus filmnya. Ini merupakan film dengan teknologi animasi yang canggih kayak beneran mantaap. sip deg blognya…
LikeLike
wow keren,,, alur ceritanya.
gak sabar pengen nonton filmnya
salam kenal
LikeLike
nica film boleh dong ngikut nonbar
LikeLike
thank you udah share nice gan
LikeLike
numpang lewat gan
LikeLike
aku sudah cari di tukang jual cd belum ada yg bagus, adanya yg gambarnya miring-miring dan ada orang lewatnya… 😦
LikeLike
nunggu yg paket hemat aja deh, maklum g pnya laptop wkwkwk
LikeLike
terimakasih untuk tips nya ijinkan menyimak
LikeLike
wah ane ketinggalan buat nonton film nya nih
LikeLike
filem ini memang sangat keren saya aj masih nunggu keluarran baru nya
LikeLike
Karakter General Zod menurutku agak sedikit ‘off’ di film ini. Tapi overall film ini sangat bagus dan memukau.
LikeLike
Info yang sangat bermanfaat gan,., Jadi nda sabar pengen segera nonton gamenya,.,
LikeLike
Makasih atas infonya, semoga bermanfaat
LikeLike
Goodd…
LikeLike
wahhh film nya seruuu nie , jd gak sbar ni pengen ngliat tu film ny ,,,,
LikeLike
nice
LikeLike
Blom sempet nonton film nyaa nih dibioskop, kayak nya sih seru haha. Thx review nya 😀
LikeLike
nice banget gan
LikeLike
seru kayaknya ya filmnya..
LikeLike
nice info pak,saya suka
LikeLike
rame nih kayaknya film ini
LikeLike
asyik nih filmnya
LikeLike
rame nih filmnya..
LikeLike
selamat berbuka puasa
LikeLike
Film ini sangat menginspirasi. . .
teringat dulu sering ngikat sarung dipunggung
😀
LikeLike
Belum pernah nonton
LikeLike
Ini merupakan film yang saya tunggu- tunggu.. terimakasih reviewnya jadi nambah pengen banget nontonnya hhhe
LikeLike
wajib nonton nih…
thank infonya gan………
LikeLike
I’m the Lex Luthor.. sttt jangan bilang-bilang superman ya gan..
LikeLike
memang keren niih film,, banyak juga dramanya selain action
LikeLike