Categories
my life

Manajemen Waktu

Time ManagementAkhir-akhir ini saya merasa banyak waktu saya yang terbuang sia-sia. Gak tau kenapa, tiba-tiba malam datang begitu cepat, padahal pekerjaan hari itu belum ada yang selesai. Dan jadilah saya terpaksa melanjutkan pekerjaan di rumah sampai tengah malam. Akibatnya? Jelas, kurang tidur dan badan jadi lemes terus.

Membagi waktu memang bukan spesialisasi saya. Sejak dulu saya memang susah untuk dipaksa membuat kegiatan terjadwal. Harus bangun jam segini, begini jam segitu dst dst dst. Awalnya memang lancar, tapi lama-lama melenceng juga. I hate routine. Ketika saya menemukan sebuah kesenangan baru, maka hancurlah rutinitas itu. Dulu sih kasus utamanya gara-gara game. Kalau sudah keasyikan nge-game, saya bisa begadang sampai pagi, padahal esok-nya masih masuk sekolah 😛

Karena tak terbiasa itulah, rasa-rasanya hidup saya jadi berantakan belakangan ini. Dulu sih masih enak, ada orang tua yang mengontrol. Terlambat bangun pagi, maka ibu saya dengan kekuatannya akan menggebrak pintu kamar sampai saya terbangun karena kaget. Sebelum tidur pun, beliau selalu mampir ke kamar saya, memastikan PC sudah dimatikan dan saya sudah berselimut mimpi, meski biasanya saya bangun lagi dan nge-game lagi.

Tapi ketika sudah hidup sendiri di perantauan macam begini, di mana tidak ada lagi kontrol, yaaa beginilah jadinya. Entah kenapa banyak sekali pengalihan-pengalihan yang selalu membuat saya melenceng dari target. Dan tampaknya saya masih belum bisa mengontrol diri saya sendiri untuk tidak mengikuti distraksi itu. Nurut ajah, lha wong biasanya memang menyenangkan.

Gara-gara itulah, aktivitas saya yang sudah cukup padat ini (sok sibuk) menjadi semakin padat. Waktu habis hanya untuk bermain-main. Padahal hidup ini terlalu singkat untuk tidak menjadi produktif. Pekerjaan-pekerjaan menjadi tertunda, yang akhirnya harus dibayar dengan kerja ekstra di waktu istirahat.

Pada akhirnya, saya cuma bisa menyalahkan hasrat dalam diri saya sebagai anak muda ( 8) ) yang selalu ingin bersenang-senang . Ababil gituu.. 😛

Usaha jelas sudah dilakukan, tapi masih banyak gagalnya lantaran kurang bulatnya tekad. Memaksa diri sudah pula dilakukan, tapi kadang-kadang kalah juga dengan keinginan menikmati hidup.

Semoga saja di akhir tahun ini saya berhasil mengakhiri hidup sebagai ababil dan memulai tahun baru dengan lebih dewasa.

75 replies on “Manajemen Waktu”

He he, jangan pake standar umum bro. Nyang penting yang dijalani bikin U happy, tapi ingat juga target (kalau punya). Jd soal berantakan or apalah namanya, itu cuma dinamika kehidupan.

Lanjutt…… be happy

Like

I precisely had to thank you so much all over again. I do not know the things that I might have made to happen without those ways shared by you relating to that question. Certainly was an absolute challenging scenario in my view, however , understanding the specialized approach you managed it took me to jump over joy. I am just happier for your guidance and trust you realize what a great job you are always putting in training many others through your blog post. I am certain you haven’t come across all of us.

Like

Waktu adalah hal penting yang harus dimanfaatkan semaksimal mungkin, sebab kita tidak bisa mengembalikan waktu. Nanti bergantung pada hari ini. Manfaatkan waktu sebaik-baiknya, selama masih punya kesempatan.

Like

Leave a reply to Nazieb Cancel reply