Categories
politic social

Kampanye & Sampanye

Yak, Pemilu legislatif tinggal menghitung hari sodara. Sudahkah Anda menentukan caleg mana yang Anda pilih? Jangan lupa ada 3 macem lho yang harus dipilih, yaitu buat DPR RI, DPRD tingkat I dan DPRD tingkat 2. Jadi nanti Anda harus mencontreng di 3 surat suara. Sekedar informasi sajah, ada 34 partai yang ikut Pemilu kali ini, dan masing-masing partai akan mencalonkan 8 orang (cmiiw). Jadi Anda harus memilih 3 orang di antara kurang lebih 816 orang. Jangan lupa juga, hati-hati dengan tanda contreng yang Anda bikin, kalau sampai tandanya salah mengenai nama caleg lain, soalnya, ndak kayak ujiannya anak sekolah, tanda yang Anda bikin ndak bisa dihapus atau di tip-ex. Juga ndak bisa sampeyan tambahin lagi tanda contreng di caleg yang Anda maksud, sebab kalau ada 2 tanda contreng, surat suara Anda dinyatakan tidak sah.

Good luck with it.. 😆 😆 😆

Yah, karena beberapa alasan, saya “terpaksa” kembali golput dalam pemilihan kali ini. Eits, jangan salah sangka. Saya sudah punya inisiatif untuk ikut pemilu legislatif kali ini, sebab saya mendengar ada seorang yang saya kenal ikut nyaleg. Jadi saya sudah berniat untuk mencontreng beliau. Yah, setidaknya saya hanya golput 2/3 lah, karena cuma ikut yang pemilihan tingkat 2 😛 . Tapi apa daya, saya dipastikan tidak bisa hadir di TPS pada tanggal 9 April gara-gara tiket transportasi ekonomi menuju kampung halaman yang terjangkau sudah ludes. Masak saya harus naik Garuda Indonesia Airways yang harganya memang cuma dikhususkan buat warga non-pengangguran yang punya duit tinggi ituh, demi mencontreng satu nama saja? Bisa puasa sebulan saya. Padahal belum tentu pilihan saya itu menang, dan belum tentu juga kalau beliau menang beliau bisa membawa perubahan pada hidup saya. Ya, mari berdoa saja agar tidak ada pihak-pihak yang memanfaatkan absennya saya dengan memalsukan data saya di DPT.

Lagipula, saya sendiri kurang antusias pada Pemilu kali ini. Nyaris tidak ada perubahan yang berarti pada partai-partai pesertanya. Saling obral janji, serta saling serang dalam iklan kampanyenya. Argh! Macam provider telepon saja. Masa kampanye kali ini cukup sukses membuat saya geleng-geleng. Satu hal yang tidak saya sukai adalah bagaimana partai-partai “menjual” kader-kader mereka yang telah duduk di pemerintahan saat ini. Bagaimana mereka mengaku-aku bahwa gara-gara kadernya lah program-program di pemerintahan berjalan. Padahal tak seharusnya hal itu dilakukan, mengingat saat kader-kadernya bekerja di pemerintahan, mereka bekerja atas nama rakyat, bukan atas nama partai. Selain itu program-program tersebut berjalan bukan hanya karena mereka saja, tapi juga karena seluruh pihak di pemerintahan ikut bekerja. Maka tak heran, jika banyak partai rebutan mengaku-aku kalau BLT itu adalah hasil kerja keras kader mereka.

Yang cukup menggelikan adalah tentang partai yang selama ini, atau selama menjelang 2009, mengaku bahwa mereka adalah partai oposisi, entah apa karena tidak ada kadernya yang duduk di pemerintahan, saya tak tahu. Partai yang satu ini, ternyata cukup pandai bersilat lidah, membolak-balikkan omongan mereka sendiri, macam selebriti yang tersandung kasus, demi meraih popularitas. Bagaimana dulu mereka mengkritik keras salah satu program pemerintah, eh lha dalah, sekarang malah ngaku kalau gara-gara merekalah program tersebut dapat berjalan lancar. (doh). Lalu tentang janji mereka yang mereka ucapkan dengan menggebu-gebu bahwa mereka akan menurunkan harga-harga bila mereka berkuasa nanti. Ternyata.. sang ketua sendiri menjelaskan bahwa yang dimaksud itu bukan menurunkan harganya secara langsung, tapi bagaiamana membuat seluruh rakyat agar sejahtera sehingga harga-harga yang tinggi itu menjadi terjangkau untuk mereka. =)) Sangat jago ngeles..

Yah, namanya juga kampanye. Saat termanis dalam sebuah pemilihan. Di mana uang dan barang dibagi-bagikan. Di mana para “orang-orang penting” ituh turun ke lapisan bawah. Seperti komik di atas, kampanye itu sama seperti sampanye, bikin mabuk. Nggliyeng-nggliyeng enak. Padahal kalau efeknya sudah hilang, ya.. kembali gitu-gitu aja. Itulah kenapa saya dulu mengusulkan agar pemilu diadakan tiap tahun, jadi selalu ada kampanye. Sehingga rakyat selalu termanjakan. 😆

Sekali lagi bagi yang berniat mengikuti pemilu legislatif 9 April mendatang, good luck. Semoga pilihan Anda memang mengubah nasib negeri ini. Dan bagi yang tidak ikut, sudahlah, jangan bikin rusuh. Dan juga kalau pemerintahan dan parlemen hasil pemilu ini ternyata gagal, jangan komplain, jangan protes, sebab Anda ndak ikut milih mereka, biarkan yang memilih mereka saja yang protes. Ada satu quote menarik yang saya dapatkan dari seseorang:

Jangan salahkan sistem yang sedang berjalan. Tapi salahkan diri Anda sendiri yang keluar dari sistem. 😉

27 replies on “Kampanye & Sampanye”

Sleep Cycle &#1072&#406&#1072rm clockSleep Cycle alarm clock is a futuristic alarm clock that monitors your sleeping patterns and wakes you u&#1088 when your body is naturally in its lightest sleep phase. People who suffer from a &#406ack of sleep or who feel tired and groggy in the mornings swear by it. You’ll have to love your iPhone enough to sleep with it but you needn’t worry as whilst your phone is in your bed its busy tracking your movements and forming a detailed graph of your whole ni&#609ht’s sleep. It is really a variant of &#1110OS 5, and flat aluminum rearwards.

Like

Sebagai warga negara yang baik, kita sebagai masyarakat Indonesia perlu ikut serta dalam pemilihan tersebut. Dengan kata lain tidak boleh golput. Dengan demikian, akan terwujud sistem demokrasi pemerintahan yang baik dan bermanfaat di Indonesia..

Like

Jelang pemilu 2014 mendatang, saya akui saya juga kurang responsif dengan sejumlah calon-calonnya..
namun meskipun demikian, sebagai warga negara yang baik, saya harus tetap ikut berpartisipasi dalam pemilu tahun depan..
Semoga terpilih seorang presiden dan wakil yang mampu memimpin negara ini lebih baik lagi..

Like

Leave a comment