Beberapa hari ini, media massa banyak menampilkan berita tentang penyerangan Israel ke Jalur Gaza, Palestina yang telah memakan banyak korban jiwa. Miris memang, menyaksikan penderitaan warga sipil yang tidak berdosa (??) itu. Kita dibuat geleng-geleng dengan kelakuan tentara-tentara Israel yang semakin menggila dan tampang munafik Amerika yang malah membela hal tersebut.
Tapi, ada satu hal lain, yang juga membuat saya geleng-geleng kepala dan sedikit tertawa geli. Tidak jauh-jauh, hal itu datang dari dalam negeri, yaitu tentang para relawan yang tergabung dalam organisasi-organisasi Islam, yang melakukan persiapan untuk berangkat ke Palestina dan berjihad membantu perjuangan di sana. Apa yang membuat saya geli? Yaitu bahwa persiapan yang mereka lakukan adalah melakukan latihan pencak silat. (doh)
Padahal, yang tengah terjadi di Palestina sana adalah agresi militer, yang melibatkan perangkat-perangkat perang seperti tank, helikopter, pesawat jet, rudal dan roket. Apa iya, mereka akan bisa menjatuhkan pesawat F-16 dengan jurus silat mereka? Bolehlah, kalau misalnya dalam ilmu silat tersebut ada ilmu semacam kebal peluru, tapi apa ada ilmu kebal bom? Apa mereka kira tentara Israel menyerbu masuk dengan memakai pentungan dan membunuh lebih dari 800 orang itu dengan mementung mereka satu per satu?
Saya bukannya meremehkan, tapi hanya menyayangkan tindakan yang terkesan tergesa-gesa tersebut. Saya akan maklum dan malah mendukung, jika persiapan yang dilakukan adalah latihan tempur, menggunakan peralatan tempur yang layak. Bisa-bisa, setibanya di sana, mereka malah menjadi beban, karena bukannya membantu, mereka akan memenuhi kamp-kamp pengungsian dan rumah sakit.
Akan lebih baik lagi, jika “jihad” yang dilakukan adalah dengan memberi bantuan kemanusiaan, seperti yang dilakukan beberapa organisasi seperti Mer-C dll dengan menjadi sukarelawan di sana. Bantuan yang diberikan, pasti akan jauh lebih berguna daripada melakukan gerakan pencak silat ke tentara Israel.
Hmm, apakah para “mujahidin” tersebut memang sengaja berangkat ke Palestina untuk “mati syahid” di sana? Kalau memang begitu, berarti mereka adalah orang-orang egois, yang mencari kesempatan dalam kesempitan. Mereka tak peduli apakah perjuangan yang mereka lakukan bisa bermanfaat dan membuahkan hasil, yang penting mereka bisa mati. Egois bukan?
Ah, (lagi-lagi) yang penting kan niatnya™..
17 replies on “Jihad or …”
Sekedar update blog di tahun yang baru
LikeLike
setuju …
mendingan kita mendukung dengan cara yang lebih realistis ….
prihatin melihat orang-orang yang gegabah tersebut.
LikeLike
Tapi A’, kalo emang mereka jadi ke sana trs mereka pas gitu itu mati, beneran masuk surga ya?
LikeLike
Ah, seandainya mereka punya kemampuan lebih selain pencak silat, tenaga dalem kayak si film saur sepuh itu misalnya? Sapa tau juga Zieb, jadi ndak perlu lah pake peralatan militer. AJIAN SERAT JIWAAAA!!! Hihihii….
LikeLike
Seperti jaman kita dulu, pake bambu runcing doang, orang pake pestol
LikeLike
Apakah benar ini perang agama?
http://riau.hafiz.web.id/2009/01/belajar-kepada-gus-dur-tentang.html
LikeLike
jangan berburuk sangka dulu zib.. mereka ituh sekalian mau memperkenalkan beladiri asli indonesia ke dunia karna slama ini masih kalah tenar sama tekwondo apalagi kungfu. 😆
ah yg penting mah niatnya lah..
LikeLike
he he jadi ingat artikel di tempo, tentang mereka yang berlatih ilmu kebal sebelum di terjunkan di sana..
* komentarnya, kalau malah kebal lalu kapa mati sahidnya..??
hehe
LikeLike
Assalamualaikum. Genius boy! Pa kabar? Saya sedang belajar bikin blog nih, mohon bantuannya…he
LikeLike
assalamualaikum!
dapat salam dari mr.Erzed kak!
sy adiknya!
LikeLike
.
Ituh yang pada latihan brantem-branteman, lalu pada jumpalitan juga pada tereak AO U AKWA !!!, pada kemana tuh ???
Kok ndak ada kabarnya ???
LikeLike
lu salah jib!!! lu kemakan isu!!! sebenernya, tentara israel itu emang bersenjatakan pentungan.. mereka mentungin orang satu-satu ampe mati… wakakakakakakkk
LikeLike
Parah2 yg ngasih komen 😀
Btw belom ada yg bilang kalo debus cuma dari Indonesia kan 😆
LikeLike
dadas
LikeLike
Intelligence and simplicity – easy to unedstrnad how you think.
LikeLike
mencari kesempatan dalam kesempitan.
Kata yang tepat untuk menggambarkannya.
nice article.
LikeLike
Nice artikel..
LikeLike