Ada yang tahu, atau bahkan gemar, makanan bernama gula kacang? Err.. saya ndak ngerti namanya yang benar. Yang jelas di tempat saya namanya “gulo kacang” jadi bila diterjemahkan ke bahasa Indonesia, kira-kira begitulah namanya.
Gula kacang ini adalah makanan yang terbuat dari dua bahan saja, gula merah dan kacang. Jadi beberapa butir kacang “dilekatkan” dengan gula merah yang sebelumnya dicairkan. Ah, saya memang tidak bakat mendeskripsikan sesuatu, kira-kira beginilah bentuknya.
Saat saya masih kecil dulu, makanan sederhana ini adalah salah satu jajanan favorit saya. Ibu saya bahkan sering memarahi saya lantaran saya sering makan makanan ini. Bikin gigi “gigis” katanya. Rasanya yang simpel itu serta harganya yang sangat murah sekali (dulu cuma 50 perak sudah dapat yang ukurannya lumayan gede) menjadi alasan saya membelinya di toko-toko kelontong terdekat. Tapi yang saya foto itu, yang dibeli ayah saya di sebuah pasar tradisional, harganya 500 rupiah. Masih murah memang, dibandingkan makanan kota yang modern.
Hanya saja, makanan ini sudah termasuk golongan langka, bahkan nyaris punah. Dulu, hampir di setiap toko kelontong menjual makanan ini. Tapi sekarang, sangat jarang menjumpai makanan ini. Jangankan di supermarket, di kios-kios kecil saja sudah jarang. Ayah saya sengaja membeli makanan itu ketika tahu masih ada yang menjual lantaran beliau tahu anaknya yang tampan menawan ini suka dengan makanan itu. Beliau melihat ada yang menjual makanan ini ketika tengah “kulakan” di pasar.
Tentu saja, begitu sampai di rumah, riwayat sang gula kacang sudah tidak panjang lagi. Saya langsung menyantapnya tanpa ampun. Ya, saya kangen rasa gula campur kacang itu. Eh, begitu tahu anaknya ini senang saat bertemu dengan kawan lama, ibu saya tidak mau kalah. Tak tanggung-tanggung, beliau berhasil menemukan orang yang menjual gula kacang dalam bentuk bungkusan. Kata beliau harganya 3500, dengan isi sekitar 15 biji. Tapi lebih kecil dibandingkan dengan yang dibeli ayah saya.
Ah, saya benar-benar senang merasakan makanan ini lagi.
NB :
Saat postingan ini diketik, saya juga sedang mengunyah gula kacang lho..
Maaf, gambar-gambar diambil secara serampangan dengan kamera hengpon biasa
16 replies on “Nostalgia Gula Kacang”
yg ada rasa jahenya, enaaaakkk…
LikeLike
belikan sayaaaaaa!!!
LikeLike
enak, tp saya pernah makan ‘gula kacang’ yg sdh ‘masup angin’…
LikeLike
yah aku tau, suka aku dengan makanan ginian, disini ga ada loh
LikeLike
iya yg ada rasa jahenya enak, bikin anget…
LikeLike
wah..kekna mama sama abah sayang bgt yuh sama Kanda…
*terharu…
LikeLike
hoax!
buktinya saya nggak dikasih tempo hari…
LikeLike
ah.. enak siy.. tapi kalo kebanyakan ntar sakit gigi..
LikeLike
dah lama gag makan…..bagi dunk….
*ngilerrrrrrr*
LikeLike
Makanan yang membuat saya sempat depresi bertahun-tahun lalu.
Tangan, leher belakang dan kepala saya tersiram adonan gula di tempat pembuatannya yang kebetulan tetangga.
Bekas lukanya tidak pernah hilang, setelah 15 tahun berlalu.
*makanya rambut saya gondrong terus, buat nutupin*
LikeLike
saya juga suka makan itu waktu dulu zib. enak sih.. 😀
LikeLike
Google Confronts Legal Action Complete Supposed Cloak-And-Dagger Iphone Chasing
LikeLike
I merely wanted to thank you yet again for this amazing blog you have created here. Its full of ideas for those who are genuinely interested in this specific subject, especially this very post. Your all so sweet along with thoughtful of others as well as reading your site posts is a good delight if you ask me. And such a generous present! Ben and I will certainly have fun making use of your ideas in what we should do in a few weeks. Our listing is a distance long and tips are going to be put to very good use.
LikeLike
Good blog. Anda menulis mengalir apa adanya. Saya suka. Jadi ngeblog tidak terasa berat. Santai gitu choi.
LikeLike
Gula kacang. ngebayangin nya jadi kayak gula-gula an yang terbuat dari bahan kacang. awas hati-hati makan kebanyakan, kasihan gigi nya 🙂
LikeLike
Pengen punya blog seperti anda. Dikasih pr bagus sama gugle. Kalau anda suka gula kacang saya suka tekwan palembang
LikeLike