Categories
Uncategorized

Chronicles of Narnia: Prince Caspian

Film yang diadaptasi dari buku yang berjudul sama ini, dimulai dengan cerita tentang seorang Pangeran dari negri Telmarine bernama Caspian X (Ben Barnes) yang melarikan diri dari Pamannya. Sang Paman yang bernama Miraz (Sergio Castellitto), bermaksud membunuh sang pangeran untuk merebut tahta-nya, setelah dia mendapat anak laki-laki. Karena Miraz tidak dapat naik tahta bahkan seandainya Caspian telah mati, jika dia tidak memiliki putra sebagai ahli waris.

Dibantu gurunya, Dr. Cornelius (Vincent Grass), Pangeran Caspian melarikan diri ke hutan dengan membawa sebuah terompet ajaib yang katanya bisa mendatangkan bantuan di saat darurat. Di tengah hutan ternyata di bertemu bangsa dwarf dan bangsa Narnia lainnya yang telah disangka punah sejak lama oleh bangsa Telmarine. Karena ketakutan melihat si dwarf, sang Pangeran meniup terompet ajaibnya.

Caspian yang tadinya pingsan, terbangun di dalam sebuah pondok kecil milik Trufflehunter, seekor tikus tanah yang bisa berbicara. Awalnya dia ketakutan melihat si tikus dapat berbicara, tapi kemudian dia sadar bahwa si tikus dan bangsa Narnia lainnya sebenarnya baik, tidak seperti yang diceritakan di negeri Telmarine tentang bangsa Narnia yang liar dan buas.

Caspian pun mulai merasa senang terhadap bangsa Narnia. Masalahnya adalah, justru bangsa Narnia yang membencinya karena bangsa Telmarine telah menjajah Narnia sangat lama dan berusaha memusnahkan bangsa Narnia. Akan tetapi dengan bantuan centaurus yang bisa meramal bintang, Caspian mendapat dukungan dari bangsa Narnia untuk mengalahkan Miraz dan merebut tahta Telmarine, serta mengembalikan kedamaian di Narnia.

Sementara itu, Caspian tidak menyadari bahwa terompet yang ditiupnya tanpa sengaja itu telah memanggil Raja-Raja dan Ratu-Ratu Narnia dari masa lampau yang kini tengah berada di dunia lain, dunia kita. Dan akhirnya dengan bantuan Raja Peter (William Moseley), Raja Edmund (Skandar Keynes), Ratu Susan (Anna Popplewell) dan Ratu Lucy (Georgie Henley), serta Aslan sang singa, Caspian berhasil menumpas Miraz dan para pengikutnya.

Dari segi cerita, film ini terasa cukup membingungkan, apalagi untuk mereka yang belum pernah menonton film Narnia sebelumnya (The Lion, the Witch and the Wardrobe) atau membaca bukunya. Alurnya juga cukup membingungkan, kadang tiba-tiba naik, kemudian turun lagi menjadi mellow. Film ini juga kurang tepat jika disebut sebagai film untuk anak-anak sebagaimana bukunya, karena dalam film ini, meski pemerannya kebanyakan anak-anak, terdapat banyak adegan kekerasan saat terjadi perang seperti ketika sang pahlawan menebas leher lawan atau bahkan memenggal kepalanya.

Entahlah, mungkin bagi Anda film ini bagus, tapi entah, saya sama sekali tidak bisa menikmatinya. Apalagi ternyata ada bumbu-bumbu asmara di endingnya. Ugh!!

Rating: (:|

18 replies on “Chronicles of Narnia: Prince Caspian”

film jelas film terbagus dari se,ua film yang pernah gua tonton yang tentunya dari beberapa genre
dan seperti narnia pertama yang kisahnya banyak mengharukan karna kesetian keberanian kesetiakawanan di pertaruhkan

sogua yakin narnia 2 lebih bagus

tapi yang punya ni face book sensitf banget yach…..

Like

This is an excellent movie not just for kids but for all ages… This is actually my favorite movie from the Narnia trilogy. I find the third sequel of this movie kinda boring… But the first sequel is also kinda good…

Like

People are obsessed with Louis Vuitton because its styles never run out of time. Always simple, never foppish, Louis Vuitton has stood the test of time and is still leading the way in fashion. It may not catch 895u4jkdfee your eye at the first sight, but once you become a fan, Louis Vuitton is gonna be the love of your life.

Like

Leave a comment