Categories
Blogs

Seputar Out-Of-Topic

Hhhhh… Saya tersindir. Ya, oleh tulisannya Om DeBe yang inih. Tapi saya ndak marah atawa dendam kok. Saya hanya merasa malu sajah. Di postingan ituh, beliau membahas seputar ber-komentar di blog. Ada satu poin yang “menusuk” saya dalam-dalam

2. Tidak pula Out.Of.Topic.

Sementara sang pembuat berusaha membahas masalah A, anda malah ngalor – ngidul ke masalah B. Tidak lucu, tentunya, apalagi kalau artikelnya bukan bertujuan untuk melawak. Berusahalah untuk membalasnya dengan kaitan antara artikel dan komentar. Yang saya tahu, O.O.T. lebih banyak terjadi dalam artikel yang kontroversial, dimana permasalahan yang sedang memanas di permukaan cenderung membuahkan komentar yang sebetulnya tidak dibutuhkan, dan keluar akibat emosi komentator yang meluap – luap. Kalau begini jadinya, lebih baik anda minum segelas air putih setiap kali hendak berkomentar. Lumayan, hitung – hitung membuat jernih pikiran.

Serta membaca salah satu komentar dari peng-komentar (halah) seperti berikut:

cuma masih banyak yang berpikiran “komen untuk menjalin silaturahmi”, padahal isi komennya cuma oneliner atau bahkan sangat sangat OOT. saya sendiri kadang kecewa terutama apabila membahas postingan yang mengajak diskusi, tetapi isi komen malah OOT.

makanya postingan saya saat ini kebanyakan kurang serius. karena kalaupun serius, tidak banyak yang menanggapi keseriusan itu. ujung-ujungnya kebanyakan malah OOT karena malas untuk serius. makanya jangan heran apabila empunya blog mengalami penurunan dalam menulis hal-hal serius, karena sesungguhnya komentator itu mempunyai peranan penting dalam menghidupi blog orang lain. percayalah…

*menghela nafas.. Saya jadi benar-benar tersindir dan malu, mengingat saya seringkali berkomentar ndak nggenah dan cenderung nyampah di beberapa blog, mungkin juga blog Anda.

Jika saja memang saya benar sudah melakukan hal itu dan membuat Anda tersinggung, saya mohon maaf. Saya sama sekali tidak ingin mematikan hasrat menulis Anda gara-gara komentar-komentar sampah saya. Seperti yang saya tulis dalam komentar saya di postingan itu (yang tidak OOT tentunya) :

Wah, saya merasa tersindir karena sering sekali komen OOT.. Kadang saya memang bingung untuk memberi komentar yang pas untuk isi postingan, sebab mungkin saja semua pertanyaan yang ada di benak saya sudah ditanyakan oleh commenter sebelumnya. Atau memang saya tidak paham betul isi dari postingan ituh..

Tapi saya juga sungkan jika saja saya tidak memberi komentar sebagai bentuk apresiasi saya terhadap postingan yang sudah saya baca. Setidaknya sebagai penanda bahwa saya sudah “membaca”.

Akhirnya saya pun memberi komentar yang sebenarnya saya maksudkan untuk melucu, entah jadinya lucu apa tidak.

Tapi sayangnya saya tidak menyadari tentang perasaan si penulis yang “tidak bertujuan melawak”.

Ah, saya memang bodoh.. Mohon maafkanlah saya

Benar, saya memang masih percaya pada “komen untuk silaturahmi”. Saya memang gila komen, saya akui itu. Tapi saya sama sekali tidak mengharapkan Anda untuk membalasi komen di blog ini gara-gara saya sudah berkunjung ke blog Anda.

Tapi jika memang saya pernah menyampah di blog Anda dan membuat Anda kecewa atau tersinggung, saya sekali lagi mohon maaf. Dan jika Anda tidak menginginkan saya untuk kembali menyampah di blog Anda, silakan beri tahu saya, dan saya akan meninggalkan komentar-komentar yang masuk akal saja, atau bahkan tidak lagi mengunjungi blog Anda jika Anda memang khawatir nafsu saya kumat lagi. Anda bisa mengirim peringatan itu lewat komentar di sini, atau lewat shoutbox. Via YM serta email juga bisa jika Anda ingin privasi. Anda bisa lihat alamat email saya di sidebar saya. Asal jika mau kirim email, jangan ke alamat Yahoo!, karena ID Yahoo! saya hanya aktif untuk YM!. Untuk alamat email Anda bisa gunakan yang ada di sidebar atau yang biasanya saya gunakan untuk berkomentar di blog Anda. Sama saja.

Sekali lagi saya mohon maaf, terima kasih..

*menangis di pojokan

NB: Tapi saya sangat membuka blog ini bagi Anda yang mau nyampah..

Jangan ragu-ragu untuk menyampah di sini. OOT dan junk sangat diterima, asal bukan SPAM!!
My Author’s Note

NB lagi: Minta tukeran link juga termasuk SPAM!!

*kembali ke pojokan

Satu lagi NB: Terima kasih untuk Om DeBe atas masukannya ^:)^

25 replies on “Seputar Out-Of-Topic”

walaaah…nak…kok dirimu jadi berat hati gitu.. 😀

hmm…kayaknya komen saya kurang ditangkep ya? 😕 maksudnya sih banyak yang berpikir komen untuk silaturahmi, jadi kalo ga komen, berarti kita ga silaturahmi. itu yang ingin saya angkat. ga komen, bukan berarti kita ga baca postingan itu lho…

cuma kayaknya komen saya kurang lengkap, jadi pada salah ngartiin deh.. 😀

maapkeun.. ^:)^

cK’s last blog post..Ilmu Itu Harus Terus Dipelajari

Like

wah ngak usah terlalu dramatis 😀
yah biasa aja lage, soalnya itukan tergantung dari yang pembaca 🙂
makanya ntar milih2 ini tergolong blog serius apa ngak 😀
hehehe 🙂

Like

wah ngak usah terlalu dramatis 😀
yah biasa aja lage, soalnya itukan tergantung dari yang pembaca 🙂
makanya ntar milih2 ini tergolong blog serius apa ngak 😀
hehehe 🙂
*koq komentku ngak bisa masuk yakz*—Bisa kok Mas..:D

Like

buat saya, kadang memberi komen itu juga susah lho, butuh baca selengkapnya, butuh mikir. Makanya komen saya baru keliatan nyambung kalo pas liburan season gini soalnya otak fresh dan ga banyak yang dipikirin….hehe..

stey’s last blog post..playlist..

Like

I tend not to leave a ton of comments, but I looked at a bunch of comments on Seputar Out-Of-Topic | Theater of Dreams. I actually do have some questions for you if you don’t mind. Could it be just me or do some of these remarks come across like they are written by brain dead visitors? 😛 And, if you are writing on other online social sites, I’d like to follow anything fresh you have to post. Would you make a list of every one of your social networking sites like your twitter feed, Facebook page or linkedin profile?

Like

Leave a comment