Categories
Hobbies

De Ja Vu : Another Movie Review

Yak, setelah kemaren mengupas film pertama kita (apaan, orang gak dikasih apa-apa gitu loh /:) ) sekarang saya akan mengupas film kedua. Apakah itu? Sebelumnya saya hanya ngasih tahu. Review ini bukan untuk mengupas film yang akan / sedang diputar di bioskop saat ini, tapi hanya review film yang saya tonton di beskem yang sebenernya uda pada diputer bertahun-tahun lalu 😀 Jadi mohon maaf, saya hanya akan memberi pandangan saya tentang film-film tersebut. Okeh? Bagi yang mau nyari review film terbaru, salah tempat Bung.. =; IMDB juga masih belum di-blok kok..

Okeh back to topic…

Film yang saya tonton tersebut berjudul De Ja Vu (bingung nulisnya De Javu, Deja vu, Dejavu apa D e j a v u 😀 ) yang dirilis 2006 yang lalu (bener kan?). Ini film mbulet sebenernya, jadi musti bener-bener mantengin tanpa berkedip selama nonton. Kenapa? soalnya nyangkut-nyangkut soal perjalanan waktu (time travel). Ah, jadi mumet kalo mbahas teori konsep waktu.

Film berawal dengan sebuah feri yang meledak dan menewaskan seluruh penumpangnya, termasuk wanita dan anak-anak. Kemudian seorang agen ATF datang untuk menyelidiki ledakan tersebut. Penyelidikannya membawanya kepada kematian seorang wanita beberapa jam sebelum ledakan tersebut terjadi dan fakta bahwa rekannya ikut tewas dalam insiden tersebut. Kemudian seorang agen FBI membawanya untuk melihat sebuah rekaman yang katanya adalah rekaman satelit atas semua kejadian beberapa waktu yang lalu untuk mengetahui bagaimana kejadian. tapi si agen ATF curiga, karena pada saat mereka melihat “rekaman” si wanita yang dibunuh, si wanita merasa sedang diawasi. Dia pun lalu mengetahui bahwa itu bukanlah rekaman, tapi sebuah jendela waktu (time window). Dia lalu menyuruh operator jendela waktu itu untuk mengirim pesan kepada dirinya di masa lalu tentang ledakan yang pada masa dibalik jendela itu masih belum terjadi. Tapi sayang, pesan itu malah diterima oleh rekannya dan membuat rekannya itu ikut naik kapal. Diapun menyadari bahwa karena dirinya lah sebenarnya, rekannya itu tewas.

Dia kemudian memaksa operator untuk mengirim dirinya ke masa lalu. Ada satu hal cerdas di sini. Percobaan tersebut “katanya” akan mematikan semua getaran listrik di dalam diri manusia, termasuk detak jantungnya. Dan dengan cerdiknya sang operator mengirimkan si agen tersebut ke ruang operasi di sebuah rumah sakit dan sebelum dia pergi ke masa lalu, dia menuliskan di dadanya : “REVIVE ME” :-bd Dia lalu mencoba menyelamatkan sang wanita dan pada saat mereka berusaha untuk membuang bom dari kapal feri tersebut, si agen gagal menyelamatkan diri dan ikut meledak.

Cerita berakhir saat si wanita kemudian didatangi seorang agen untuk diinterogasi. Dan siapakah agen tersebut? Yak, dia adalah si agen ATF yang sama dari masa lalu. Keren kan?

Mungkin begitu, tapi, seperti layaknya cerita-cerita time travel lainnya ada sebuah “plot hole” di sini. Contohnya:
Pada awal cerita setelah ledakan, di rumah si wanita, si agen menemukan perban penuh darah. Setelah film berjalan, ternyata diketahui bahwa perban itu adalah perban dari si agen yang kembali ke masa lalu yang tertembak. Nah, berarti pada saat awal cerita, sebenarnya sudah ada agen dari masa depan yang terluka di rumah wanita itu kan? tapi kenapa pada awal cerita si wanita tetap mati? Padahal sebenarnya yang membantu mem-perban si agen itu adalah si wanita sendiri. 8-|

Bingung? Gak jelas? yah, sutralah.. :-j

NB : Ada satu lagi cerita tentang Time Travel yang jadi favorit saya, yaitu game Prince of Persia: The Sands of Time Trilogy. Ah, kapan-kapan aja ah ceritanya..
NB lagi : Satu-satunya cerita tentang Time Travel yang saya ketahui dan tidak ada hole seperti di atas adalah Harry Potter and The Prisoner of Azkaban

Oh ya, daripada ditegor Mas Roze lagi, rating saya buat ne film yaitu 8,5

16 replies on “De Ja Vu : Another Movie Review”

All iPhones, from the day they were launched have been us&#1110ng firmware to run on. There are restrictions imposed by App&#406&#1077 which make the iPhone difficult to navigate and restricts its multitasking abilities. But changes can be ma&#1281e t&#959 any iPhone model t&#959 improve its functions, &#1281ownlo&#1072&#1281 inaccessible s&#959ftwar&#1077 and make it flawless. All this can be achieved by the process of jailbreaking and/or unlocking the iPhone. By hacking the iPhone you can free &#1110t from the stops imposed b&#1091 Apple and get access to Cydia and Installer and other programs that are not available in the App Store.

Like

Leave a reply to self publish your Cancel reply